Minggu, 03 Mei 2009

Kerja Praktek Geology

DSC00510 Camp Geology Sambarata

Foto Camp Geology di atas adalah salah satu Camp Geology yang pernah ditempati oleh Chuckberry dan Buffalo selama proses pembelajaran dalam Program Kerja Praktek kerjasama antara PT. Berau Coal dan Jurusan teknik Geology Universits Hasanuddin.

Banyak pengalaman yang bisa dijadikan bekal nantinya setelah tamat kuliah. Terutama pengetahuan mengenai metode explorasi batubara.

Hal yang terpenting menurut penulis yang senantiasa perlu untuk dijaga dan dipertahankan dalam setiap diri calon-calon geologist muda adalah kedisiplinan.

Selama berada di Berau, kebiasaan - kebiasaan buruk terutama susahnya bangun pagi menjadi tantangan yang paling berat .

Disiplin untuk bangun selalu di pagi hari menjadi tantangan bagi sekian banyak mahasiswa terutama ana-ana geologi.

salut untuk teman-teman yang selalu bisa bangun pagi coy.....

pertahankan itu juga prestasi bagi teman-teman.

Ok, kita kembali lagi ke topik mengenai Kerja Praktek .

Beberapa hal penting yang bisa dipelajari selama Kerja Praktek, berdasarkan pengalaman penulis selama KP di antaranya:

Penentuan batasan coring batubara.

Dalam menentukan batas lapisan atas batubara dan batas bawah lapisan batubara pada suatu seam, bergantung kepada data sampel cutting dan data logging dan juga arah pergeseran dari lubang bor cutting ke lubang bor coring.

Pada PT. Berau Coal dalam setiap pemboran satu titik bor, diadakan dua lubang bor. Lubang pertama adalah pemboran cutting / tanpa mengcoring ( tanpa mengambil conto batubara).

Tugas seorang wellsite geologist adalah mendeskripsi setiap litologi yang naik kepermukaan melalui media air dari  permukaan sampai pada kedalaman batas pemboran yang telah diestimasikan.

Driller pemboran akan memberitahukan batasan meterannya antara setiap litologi.

Pada kantong sampel cutting pemborran akan dilabeli berdasarkan  meter kedalamannya.

Kemudian wellsite geologist akan mendeskripsi setiap cutting nya dan memperhatikan batas lapisan batubaranya.

Setelah itu akan dilakukan logging. Kegunaan logging adalah untuk mengetahui secara pasti letak kedalaman batubara serta ketebalannya.

Setelah diketahui batasan kedalaman batubara dari data logging dan cutting, wellsite geologist akan merekomendasikan kepada driller, batasan untuk coring batubara. Hal ini tentunya juga perlu memperhatikan pola struktur , strike / dip lokasi pemborran dan arah pergeseran dari lubang bor cutting ke arah lubang pemboran coring. Arah pengukurannya menggunakan kompas.

Hasil pengukuran arahnya , perlu diketahui apakah arahnya searah dengan strike atau tegak lurus strike perlapisan.

Bila arah pergeserannya searah strike maka kedalaman batubara yang akan dijumpai pada lubang pemboran coring relatif berada pada kedalaman yang sama dengan kedalaman batubara saat dilakukan pemboran cutting.

Namun bila arah pergeserannya menaiki dip , maka posisi batubara yang akan dijumpai pada saat coring tentunya akan lebih tinggi,begitu pula sebaliknya bila menuruni dip.

Ok, sekian saja dulu, kali berikut akan dibahas lebih lanjut dan juga hal-hal atau topik yang lainnya.

Salam

 

Willy

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar